Batik Bojonegoro
Motif
batik yang menjadi kebanggaan warga Bojonegoro.
“Ada Motif jagung, tembakau,
Minyak (Gotro), sapi, Wayang Tengul, Jati dan Padi serta Kayangan Api”.
Dari kesembilan Motif Batik Jonegoro ini akan menjadi Motif awal sebelum muncul
Motif – motif lain yang nantinya bisa membuat nama Bojonegoro di kenal di
negara lain.
Masyarakat
Bojonegoro harus mau ikut membudayakan untuk ikut memiliki Batik Jonegoro dan
menggunakan pada hari Kamis dan Jumat bagi Karyawan Pemkab, untuk Pengusaha
bisa menganjurkan penggunaan Batik Jonegoro pada karyawannya serta bagi siswa
sekolah juga bisa diseragamkan pada setiap hari jum’at, masih banyak peran
serta masyarakat dalam ikut membantu melestarikan penggunaan Batik jonegoro
ini.
Batik
di Bojonegoro sebenarnya tidak ada satu melainkan 2 yakni Batik Jumput dan Batik Madrim,
untuk nama Batik Madrim ini orang sudah banyak mengenal merupakan Patih dari
Raja Angling Darma dari Kerajaan Malowopati
yang petilasannya ada di Desa Wotan Ngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten
Bojonegoro.
Bojonegoro
merupakan sebuah kabupaten yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Kekayaan ini menginspirasi Ibu Mafudho
Suyoto untuk menjadikannya sebagai motif Batik. Melalui lomba design, maka
terciptalah 9 motif Batik Jonegoroan.
Antara
lain: Gastro Rinonce (Motif
Kilang Minyak dan Gas Bumi), Jagung Miji Emas (Motif Jagung), Mliwis Mukti
(Motif Burung Legendaris Jelmaan Angling Dharma, Mliwis Putih), Parang Dahono
Munggal (Motif Wisata Api Abadi,
Kahyangan Api), Parang Jembul Sekar Rinandar (Motif Hewan Sapi), Pari Sumilak
(Motif Padi), Rancak Thengul (Motif Wayang Thengul, khas Bojonegoro), Sata
Gondo Wangi (Motif Tembakau), dan Sekar Jati (Motif Daun Jati).
Sembilan
motif batik Jonegoroan diatas merupakan gambaran dari Potensi Budaya dan Alam
Bojonegoro. Bagi masyarakat yang ingin memliki batik Jonegoro bisa
mendapatkannya di Kecamatan Temayang, Kecamatan Dander dan Purwosari.